Sabtu, 28 September 2019
Kegiatan yang umum dilakukan pada setiap awal tahun ajaran di hampir semua kampus di Indonesia ialah mengadakan masa orientasi dan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru (maba). Pada prinsipnya, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan suasana akademik, fasilitas-fasilitas kampus, staf pengajar (dosen), pimpinan fungsional dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Program Studi (Kaprodi), Sekretaris Program Studi (Sekprodi), senior-senior yang telah terlebih dahulu mengikuti pendidikan, dll. Oleh karena itu, kegiatan ini seharusnya dapat menghasilkan mahasiswa yang memiliki pemahaman yang baik mengenai lingkungan akademik yang akan dijalaninya.
Banyak metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan yang paling umum ialah dengan mengajarkan sopan santun dan kepatuhan maba kepada para senior yang bertujuan agar maba mengenal dan menghormati semua senior yang ada. Kegiatan ini umumnya dikenal dengan nama OSPEK (Orientasi Siswa/Mahasiswa Pengenalan Kampus). Dalam pelaksanannya, arah kegiatan ini berubah menjadi aksi unjuk kekuatan para senior yang kerap sekali melibatkan kekerasan, intimidasi, dan pemerasan. Bahkan beberapa kasus mengakibatkan efek yang fatal bagi maba, seperti pemerkosaan, cacat permanen, dan bahkan kematian.
Fakultas Teknik adalah fakultas yang dikenal keras melaksanakan OSPEK sehingga calon mahasiswa yang masuk ke lingkungan tersebut digolongkan sebagai mahasiswa yang benar-benar memiliki ketangguhan mental, fisik, dan emosional. Paradigma ini sudah melekat erat hingga saat ini sehingga yang dikenal saat ini hanyalah istilah “keras”, tapi tidak bermental teknokrat sejati yang jago dalam hal logika dan matematika.
Fakultas Teknik Universitas Medan Area (FT UMA) sejak tahun 2018, melalui ide dan gagasan gemilang Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, bapak Ir. Darianto, M.Sc. dan didukung penuh oleh Rektor UMA, bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc., telah melakukan terobosan baru dalam hal pengenalan iklim kampus kepada maba. Metode yang diterapkan ialah dengan membentuk seorang mahasiswa sehingga memiliki karakter dan kepribadian sebagai seorang mahasiswa Teknik. Kegiatan ini disebut dengan “Pelatihan Pendidikan Karakter dan Kepribadian Mahasiswa Baru” atau disingkat dengan PPKKMB. Secara umum, kegiatan ini menanamkan pentingnya kerjasama antar sesama mahasiswa terutama maba dan juga senior, memancing pemikiran yang ilmiah terhadap suatu masalah dan solusinya, serta saling menghargai dan menghormati antar sesama mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Teknik. Hasil yang diharapkan ialah mereka dapat menjalani kegiatan akademik dengan lancar, mudah, dan tepat waktu. Kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa juga diharapkan dapat terus dilanjutkan hingga setelah menjadi alumni nanti. Hal ini disebabkan faktor kerjasama yang baik selama di bangku kuliah pada umumnya akan menjadi salah satu faktor keberhasilan mendapatkan pekerjaan di dunia kerja, dan berbagai proyek bisnis yang menguntungkan.
Hingga saat ini, kegiatan tersebut masih ditangani oleh pihak ketiga yang telah memiliki sertifikasi dalam hal pemberian motivasi. Untuk masa yang akan datang, para lulusan pembinaan karakter ini yang akan menjadi senior akan diberikan tanggung jawab untuk dapat menyelenggarakan sendiri kegiatan tersebut berbekal dari pengalaman dan bimbingan oleh pakar dan dosen pembimbing/pembina. Dengan demikian, paradigma lama akan berubah menjadi wajah baru dimana FT UMA dapat menghasilkan lulusan yang berkarakter dan kepribadian seorang Sarjana Teknik sejati.